1. Perubahan Tarian
Kuda
Tarian
Kuda Renggong yang dilihat pada masa sekarang tentunya merupakan bentuk kreasi
tarian dari masa ke masa mengikuti perkembangan zaman. Pada awalnya kuda menari
dengan gerakan yang sederhana, yaitu kuda menari mengikuti irama dog-dog. Saat
ini, tarian Kuda Renggong mengalami perkembangan yang ditunjukkan dengan
penambahan gerakan tarian kuda, seperti tari atau gerak di tempat, tari
keliling, gerak sambil berjalan, gerak yang didemonstrasikan (silat), ada juga
gerak slow (lambat) dan gerak disco (cepat). Perubahan kreasi tarian
tersebut menunjukan bahwa para seniman Kuda Renggong mengembangkan kesenian ini
sesuai dengan perkembangan zaman sekarang sehingga menambah daya tarik
masyarakat terhadap Kuda Renggong yang berujung pada tindak pelestarian
budaya pementasan Kuda Renggong.
Informasi tambahan yang kami
peroleh dari Bapak Encep Suharna bahwa jenis gerakan kuda yang bisa dilatih
menurut Aki Sipan adalah:
- Adean: Gerakan
lari kuda melintang (malang) yaitu gerakan lari kuda kepinggir.
- Torolong:
Gerakan lari kuda dengan langkah kaki kuda pendek-pendek namun cepat.
- Derap/jorog:
Gerakan langkah kaki kuda jalan biasa artinya tidak lari namun gerakannya
cepat.
- Congklang:
Gerakan lari dengan cepat kaki sama-sama kearah depan (Kuda Pacu).
- Anjing Minggat:
Gerakan langkah kaki kuda setengah lari.
2. Perubahan Alat Musik
Yang Digunakan
Adapun jenis alat musik yang digunakan dalam
pementasan Kuda Renggong pada awal kemunculannya hanya di iringi dengan tabuhan
Dog-Dog. Selanjutnya Dog-Dog dan Angklung dipadukan untuk
mengiringi pentas Kuda Renggong pada saat itu. Pada tahap perkembangan
selanjutnya alat musik pengiring Kuda Renggong menjadi Genjring dan Bedug. Dalam pementasan Kuda Renggong di era
berikutnya, Kendang Pencak lah yang
menjadi alat musik pengiring Kuda Renggong yang kemudian diganti lagi dengan
alat musik Tanji. Seiring
perkembangan teknologi saat ini, tidak hanya diiringi alat musik tanji,
Kuda renggong menambahkan alat musik pengiring modern dalam pementasannya,
seperti gitar, terompet, bass, keyboard
organ, simbal, drum, dan tamtam untuk membuat pementasan Kuda Renggong ini
semakin semarak.
3. Perubahan Lagu Yang
Dinyanyikan Sinden Dalam Kuda Renggong
Pada
awal kemunculannya, tidak ada sinden dalam pementasan Kuda Renggong. Seiring
berjalannya waktu, sinden muncul untuk memeriahkan dan mengindahkan alunan
musik dengan menyanyikan tembang-tembang Sunda seperti Kaleked, Mojang geulis,
Rayak-rayak, Ole-ole, Bandung, Kembang Beureum, Kembang Gadung, dan
Jisamsu. Perkembangan budaya yang pesat
saat ini, salah satunya semakin banyaknya lagu yang diproduksi oleh label-label
rekaman dan distribusinya yang mudah didapatkan dengan hanya satu kali klik di
internet untuk mendapatkan berbagai jenis dan judul lagu, membuat fenomena
tersebut berpengaruh terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan oleh sinden/penyanyi
dalam arak-arakan Kuda Renggong saat ini yang cenderung bebas, bahkan justru
didominasi lagu-lagu dangdut (karena dirasa lebih merakyat dan lebih disukai serta
cocok untuk diberikan gerakan tari).
4. Perubahan Kostum Yang
Digunakan Oleh Anak Yang Menaiki Kuda
Biasanya, anak yang menaiki Kuda Renggong
diharuskan memakai pakaian yang disebut pakaian Gatot
Kaca yang melambangkan ksatria yang gagah berani
seperti Gatot Kaca. Namun saat ini, ada yang tetap menggunakan pakaian
Gatot Kaca, dan ada juga yang lebih memilih menggunakan baju casual seperti kemeja dan jeans (bagi anak laki-laki), dan long dress (bagi anak perempuan). Tergantung keinginan yang
mempunyai hajatan.
|
5. Perubahan Pakaian dan
Accesoris Yang Dipakai Oleh Kuda
Menggunakan
warna-warna terang dan pola atributnya belum se-kreatif saat ini. Pakaian yang
dikenakan kuda di design oleh dan tergantung keinginan masing-masing seniman
Kuda Renggong dan setiap tahunnya mengalami perubahan.
Narasumber: Encep Suharna selaku Ketua Paguyuban Kuda Renggong