Selasa, 31 Mei 2016

Istilah Tanji Dalam Kuda Renggong


Tanji merupakan salah satu perangkat karawitan sunda yang besar waditranya (instrument), tanji lahir dan berkembang di Sumedang pada tahun 1965-an tepatnya di kampong Sumber, desa Bojongloa, Kecamatan Buahdua, Provinsi Jawa Barat.
Awal keberadaannya dimulai oleh kedatangan seorang yang bernama Arkilin, yang sering dipanggil Aki llin, dari daerah Haurgeulis Kabupaten Indramayu. Ia adalah pedagang keliling dan suatu saat sampai ke kampong Sumber, ia bertemu dengan seorang Seniman Reog bernama Inggi, seorang pengrajin gula kawung (gula merah/gula aren). Ketika Aki Ilin mengetahui bahwa Inggi adalah seorang seniman, ia menawarkan alat-alat kesenian yang ia sebut dengan istilah parabot musik, atau alat-alat musik Barat.
Sebenarnya, istilah tanji dalam kesenian Kuda Renggong itu artinya musik. Namun masyarakat sering mendefinisikan tanji sebagai salah satu rangkaian acara hajat dalam Kuda Renggong yang dilaksanakan pada malam hari dari pukul 9 sampai 11 malam sebelum keesokan harinya kudanya pentas keliling kampung.  Ini hanya hiburan alakadarnya saja, kalau bahasa sundanya ulah “tiiseun teuing isukan rek ngariakeun tapi teu ditanggap."


Narasumber: Bapak Encep Suharna selaku Ketua Paguyuban Kuda Renggong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar